nusakini.com-- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Barru bakal membuka dua program studi baru yakni Bahasa Inggris dan IPS. "Kami tinggal menunggu surat keputusannya. Insya Allah tahun ini sudah bisa berjalan," ujar Dr. Andi Fiptar Abdi Alam MSI, Ketua STKIP Muhammadiyah Barru, Kamis (16/2). 

Menurut Andi Fiptar, pihaknya juga sudah mengajukan permohonan penambahan dua program studi baru lainnya yakni Penjaskes dan PGSD. "Pengajuan prodi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada," ujarnya.

Saat ini, lanjut Andi Fiptar, STKIP Muhammadiyah Barru yang sudah berusia 42 tahun baru resmi memiliki prodi konseling dengan akreditasi B. Sementara tenaga pengajar berjumlah 32 dosen. Dimana enam diantaranya bergelar Doktor. "Alumni kami banyak terserap jadi PNS di Kalimantan dan Sulawesi. Untuk tahun ini, kami mewisuda 182 mahasiswa pada Februari dan 140 wisudawan lagi pada Agustus nanti," paparnya.

• PD Muhammadiyah Barru Lantik Pengurus Panti Asuhan Al Maun Muhammadiyah
• PDM Barru Gelar Pengajian Rutin Sekaligus Melantik PCM Pujananting
• Pimpinan Daerah Aisyiah Kabupaten Barru Gelar Kepelatihan Membuat Kue
• Andi Fiptar Tinjau Fasilitas dan Sarana Sekolah Muhammadiyah Di Kabupaten Barru
• PDM Kabupaten Barru Serahkan Donasi Buat Pembangunan Masjid Muhammadiyah Soppeng yang Terbakar

STKIP Muhammadiyah Barru sendiri akan melakukan penerimaan mahasiswa baru pada Juni mendatang. "Kami berencana melakukan sejumlah terobosan untuk melahirkan alumni yang berkualitas. Diantaranya adalah mendirikan  Pusat Informasi dan Pengembangan Alumni/Mahasiswa," ungkap Andi Fiptar.

Pendirian lembaga ini bertujuan agar alumni/mahasiswa bisa memiliki alternatif lain selain menjadi pegawai negeri sipil. "Kami ingin mereka bisa berusaha secara mandiri setelah mendapatkan pelatihan dari pengajar yang berkompeten di bidang masing-masing."

STKIP Muhammadiyah Barru juga memiliki program untuk meningkatkan kualitas berbahasa asing mahasiswanya. "Kami ada program profesional english. Saat ini ada 30 mahasiswa yang sudah terpilih untuk ditingkatkan kemampuan berbahasanya. Program ini sudah berlangsung tiga bulan. Rencananya di bulan keempat, kami akan mengirim mereka ke Kampung Inggris di Kediri, Jawa Timur untuk memperlancar interaksi mereka lewat bahasa," jelas Andi Fiptar. (ab)